Friday 18 April 2014


PANTAI BATU HIU

PANTAI BATU HIU
Sebuah pantai dengan tebing cukup terjal yang memiliki pemandangan lepas kearah samudra hindia. Batu hiu berjarak sekitar 14 km dari pangandaran sebagai objek wisata pilihan ketika anda datang ke Pangandaran 
SEJARAH 
"Batu hiu merupakan peninggalan cerita rakyat Sembah Genter Oder, Sembah Galuh Oder, dan Sembah Galunggung Kuning.
Di Pantai Batu Hiu yang teletak di Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Pangandaran - Jawa Barat ini terdapat batu besar berwarna hitam menyerupai ikan hiu yang sedang berenang pada saat laut pasang. Berawal dari pertanyaan Sembah Galuh Oder atas hasil tangkapannya kepada Galunggung Kuning. Kulit ikan yang keras tanpa sisil dan berwarna kehitaman secara mendadak berubah menjadi batu saat Galunggung Kuning menjawab "Ikan Hiu".
Dilihat dari segi ilmiah, pembentukan batu hingga membentuk seperti moncong ikan hiu ini diakibatkan bukit karang yang sering tergerus ombak. Menikmati liburan di pantai batu hiu dengan mengenal legenda daerah setempat, Hard Rockers akan menemukan keunikan lainnya. ‘Pohon tanpa nama banyak tumbuh di pantai batu hiu. Pohon dengan akar besar dan daun yang menyerupai palem ini semakin menambah pesona laut lepas dan ombak yang indah. Disini juga bisa memancing dari atas tebing lho. Pemandangan yang indah apalagi saat sunset.
CERITA LAIN BATU HIU dengan peninggalannya masih bisa disaksikan berupa batu besar berwarna hitam mirip ikan hiu yang sedang berenang jika laut sedang pasang.
Tempat yang acapkali diziarahi bagi mereka yang ingin menjadi sinden (penyanyi) beken atau penabuh gamelan kesohor itu berawal dari cerita rakyat Sembah Genter Oder, Sembah Galuh Oder dan Sembah Galunggung Kuning. Sembah Galunggung Kuning diminta bantuan menangkap ikan untuk lawuh makan mereka bersama lebih dari 60 anggota pasukannya.
Namun, sebelum hasil tangkapannya dimasak, Sembah Galuh Oder menanyakan jenis ikan hasil tangkapan Sembah Galunggung Kuning. Namun, ikan dengan kulit keras tanpa sisik berwarna kehitaman itu mendadak berubah menjadi batu tatkala Sembah Galunggung Kuning menjawabnya: "Ikan Hiu". Sejak itu masyarakat menjuluki pantai di daerah itu Pantai Batuhiu.
Batu Hiu berupa bukit karang yang tergerus oleh ombak dan membentuk seperti moncong ikan hiu. Uniknya di situ banyak tumbuh pohon yang entah apa namanya, akarnya besar spt pohon bakau dan daunnya seperti daun palem. Di pinggir tebing kita dapat memandang pemandangan lepas laut selatan dan ombak besar tepat di bawah kita. Yang suka memancing dapat juga memancing dari atas tebing. Jika sunset pasti suasananya bagus sekali di situ.
Untuk mencapai Batu Hiu bisa start dari Pangandaran, menempuh sekitar 15 km menuju arah Barat (ikuti arah Cijulang), atau ambil shortcut dari Banjar langsung menuju selatan, ke kota Parigi
Ada bus tranfortasi sangat mudah:*
 *Tasik - Cijulang, 
*Jakarta (kp Rambutan/lb Bulus-Pangandaran.
* Bandung Pangandaran 
*Jogja -Pangandaran
*Semarang-Banjar naik ke Pangandaran
PESAWAT Susi Air dari Jakarta/Bandung langsung Pangandaran(bandara Nusawiru)
. sudah tidak jauh lagi, sekitar 10 menit perjalanan. Jalannya mulus dan ada 2 pom bensin di sekitar Parigi.
Ada warung-watung/kedai Restoran penjual makanan dan penginapan di Batu Hiu tersedia. Sekitar Batu Hiu ada juga perkampungan penduduk dan lokasi pembibitan udang dan tempat Penakaran Penyu Hijau yang langka dg jalan tanah menyusuri pantai yg cukup menarik ditempuh dg 4WD.. .akses bisa oofroad jalur sungguh pemandangan yang cukup membuat berdecak mengagumkan,kita bisa mulai jalan dari garut selatan-legok-cimerak sd pangandaran langsung banjar ciamis sd bandung sekarang bisa langsung,begitupun jalur tengah tp lewat selatan,tasik cikatomas csindangsari cimerak cijulang,pangandaran di tempuh hanya 1.5 jam nah silahkan coba.
Untuk penginapan bisa cari sekitar Cijulang,dan batu hiu harga di jamin tidak akan menguras kantong alias murah karena tidak jauh dari Green Canyon, atau sekalian di Pangandaran saja karena waktu tempuh hanya sekitar 45 menit. 
TIKET MASUK OBJEK WISATA DI PANGANDARAN TAHUN 2014


Berikut ini adalah Tiket Masuk Objek wisata Yang ada Di Pangandaran, harga bisa berubah-ubah sesuai ketentuan dari operator.
Tiket Masuk Objek Wisata Pangandaran
Ticket Masuk Objek Wisata Pangandaran
a. Pejalan Kaki 1(satu) Orang Rp. 3.300,-
b. Sepeda Motor Rp. 7.500,-
c. Kendaraan Jenis Jeep/Sedan Rp. 19.500,-
d. Kendaraan Jenis Carry Rp. 36.000,-
e. Kendaraan Penumpang Besar Rp. 51.500,-
f.  BUS Kecil/ELP Rp. 80.000,-
g. BUS Sedang Rp. 104.000,-
h. BUS Besar Rp.169.500,-

Ticket Masuk Objek Wisata Batu Hiu
a. Pejalan Kaki 1(satu) Orang Rp. 3.000,-
b. Sepeda Motor Rp. 7.500,-
c. Kendaraan Jenis Jeep/Sedan Rp. 28.000,-
d. Kendaraan Jenis Carry Rp. 35.000,-
e. Kendaraan Penumpang Besar Rp. 50.700,-
f.  BUS Kecil/ELP Rp. 58.000,-
g. BUS Sedang Rp. 106.000,-
h. BUS Besar Rp.172.000,-

Ticket Masuk Objek  Taman Wisata Cagar Alam
a.1(satu) Orang Rp. 9.500,-
b. Sewa Senter Rp. 10.000,-

Ticket Masuk Objek Wisata Geen Canyon

a. Perahu Rp. 150.000,-
b. Berenang/Perahu Rp.100.000,- s-d Rp.200.000,-
c. Body Rafting Rp. 200.000,-/orang
d. River Tubing Rp. 250.000,-/orang

Ticket Masuk Objek Wisata Batu Karas
 a. Pejalan Kaki 1(satu) Orang Rp. 3.000,-
b. Sepeda Motor Rp. 7.500,-
c. Kendaraan Jenis Jeep/Sedan Rp. 28.000,-
d. Kendaraan Jenis Carry Rp. 35.000,-
e. Kendaraan Penumpang Besar Rp. 50.700,-
f.  BUS Kecil/ELP Rp. 80.000,-
g. BUS Sedang Rp. 104.000,-
h. BUS Besar Rp.169.500,-

Ticket Masuk Objek Wisata Citumang
a.1(satu) Orang Rp. 150.000,-
b. Body Rafting Rp. 75.000,-/orang
f

Kunjungan Wisatawan ke Pangandaran Meningkat

Minggu, 13 April 2014 | 17:08 WIB
KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZESPerahu tambat di obyek wisata Green Canyon, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2013). Obyek wisata ini menawarkan keindahan dinding bebatuan yang ditutupi lumut dan wisatawan dapan menikmatinya dengan menyusuri sungai menggunakan perahu.


"Sebelum tsunami, wisatawan yang berkunjung mencapai 700.000 orang. Namun setelah tsunami dan dilakukan pembenahan, kunjungan mencapai 1,4 juta orang," kata Mari di Pangandaran, Sabtu (12/4/2014).

Mari mengatakan Pangandaran merupakan salah satu kisah sukses pengelolaan kawasan wisata pascabencana. Apalagi, Pangandaran memang termasuk kawasan rawan bencana.

Menurut Mari, bencana tsunami yang melanda Pangandaran justru bisa diubah menjadi harapan untuk menghidupkan pariwisata dan menambah penghasilan penduduk setempat yang pada dasarnya adalah nelayan, petani dan pekerja tambang.

"Hidupnya pariwisata juga menghidupkan banyak hal lain misalnya budaya. Di sini misalnya, tarian Ronggeng Gunung dan makanan pindang gunung yang sempat hilang bisa dihidupkan kembali," tuturnya.

Selain itu, dalam proses rehabilitasi pascatsunami, di Pangandaran juga dibangun sabuk hijau berupa tanaman bakau. Tanaman bakau berfungsi sebagai pengaman kawasan pantai sekaligus wisata.

"Semua itu untuk mencapai pariwisata yang berkelanjutan. Baru dua tahun saja kesadaran penduduk setempat untuk tidak menebang pohon dan menanam bakau sudah mulai meningkat," katanya.

Mari mengatakan pariwisata yang berkelanjutan tidak hanya lingkungan tetapi juga harus melibatkan masyarakat untuk menjaga kawasan tersebut.

KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZESPerahu tambat di obyek wisata Green Canyon, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2013). Obyek wisata ini menawarkan keindahan dinding bebatuan yang ditutupi lumut dan wisatawan dapan menikmatinya dengan menyusuri sungai menggunakan perahu.
Menparekraf Mari Elka Pangestu didampingi Sekjen Kemenparekraf Ukus Kuswara dan Dirjen Pengembangan Destinasi Firmansyah Rahim mengunjungi Pangandaran untuk meninjau pengembangan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah tersebut.

Selain mengunjungi Pantai Pangandaran, Mari juga meninjau lokasi penanaman bakau di Bulak Setra yang merupakan bagian dari aksi program "Sustainable Tourism through Energy Efficiency with Adaptation and Mitigation Measures" (STREAM) yang mendapat bantuan dari Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) untuk merevitalisasi Pangandaran pascatsunami.

Mari juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan para pemangku kepentingan pariwisata Pangandaran yang terhimpun dalam "Local Working Group" (LWG), "Destination Management Organization" (DMO) dan petugas penjaga pantai yang tergabung dalam Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista).

Setelah mengunjungi Pangandaran, Menparekraf bersama rombongan juga berkunjung ke Ciamis dan Tasikmalaya.

Editor

Tuesday 15 April 2014


22 Tempat Wisata di Kab.Ciamis dan Kab.Pangandaran

Negara kita merupakan negara kepulauan. Dengan terdapatnya sekian banyak pulau tentu tersimpan harta yang bisa di gunakan oleh warganya termasuk tempat wisata. Tinggal bagai mana cara mempublikasikannya ke dunia luar serta menjaga dan mempercantik tempatnya.
Kebetulan kampung halaman saya merupakan salah satu tempat wisata yang sudah lumayan populer yaitu Pangandaran. Salah satu tempat wisata yang dulunya ada di Kabupaten Ciamis. Tapi mulai tahun 2012 kemaren dengan adanya pemekaran maka Pangandaran termasuk pada Kab. Pangandaran.
Tapi kali ini saya akan membahas beberapa tempat wisata yang ada di Kab. Ciamis termasuk Pangandaran. Dan InsyaAllah rubrik (ruang) Wisata ini akan saya up date seminggu dua kali yaitu hari Kamis dan Minggu.
Baik sobat semua beriku tempat tempat wisata yang akan saya sarankan apabila sobat berlibur ke Pangandaran.
Situ Lengkong Panjalu
sp.jpg
Situ Lengkong Panjalu merupakan perpaduan antara objek wisata alam dan objek wisata budaya.
Terletak di Desa /Kecamatan Panjalu dengan jarak kurang lebih 41 km dari kota Ciamis ke arat utara. Di objek wisata ini kita bisa menyaksikan indahnya danau (situ) yang berhawa sejuk dengan sebuah pulau terdapat di tengahnya yang disebut Nusa Larang.
Di nusa ini terdapat Makam Hariang Kencana, putra dari Hariang Borosngora, Raja Panjalu yang membuat Situ Lengkong pada masa beliau menjadi raja kerajaan Panjalu.
Untuk menghormati jasa para leluhur Panjalu, maka sampai saat ini warga keturunan Panjalu biasa melaksanakan semacam upacara adat yang disebut Nyangku. Acara ini dilaksanakan pada tiap-tiap bulan Maulud dengan jalan membersihkan benda-benda pusaka yang disimpan di sebuah tempat khusus (semacam musium) yang disebut Bumi Alit.
Kegiatan wisata yang bisa dilaksanakan di sini antara lain: berperahu mengelilingi nusa, memancing, camping, dan sebagainya.
Curug Tujuh Cibolang
curug7.jpg
Curug Tujuh Cibolang terletak di Desa Sandingtaman Kecamatan Panjalu, lebih kurang 35 km arah utara kota Ciamis.
Objek wisata ini mempunyai 7 (tujuh) buah air terjun (curug) yang terdapat pada sebuah bukit di kaki Gunung Sawal. Kita dapat menikmati keindahan dan keasrian ketujuh air terjun tersebut dengan cara mengitari bukit, menapaki jalan setapak mulai dari kaki bukit sampai ke puncak bukit dan kembali lagi.
Untuk menuju objek wisata ini dapat menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat atau mountaint bike bagi yang mempunyai hobi olahraga sepeda. Bagi Anda yang memerlukan kendaraan umum, Anda dapat naik dari Terminal Ciamis jurusan Kawali Panjalu, atau langsung dari Bandung jurusan Ciamis via Panjalu.
Astana Gede
astanagede.jpg
Kawali Terletak di Desa / Kecamatan Kawali, kurang lebih 21 km arah utara kota Ciamis. Di sini terdapat beberapa buah Batu Bertulis (Prasasti) yang merupakan cikap bakal bukti keberadaan kerajaan Sunda yang dibuat pada masa pemerintahan Prabu Niskala Wastu Kencana.
Salah satu dari batu bertulis tersebut bertuliskan “Mahayunan Ayunan Kadatuan” yang dijadikan sebagai motto juang kabupaten Ciamis. Selain batu-batu prasasti terdapat pula peninggalan lainnya berupa:
1. Seperangkat batu disolit, yakni batu tempat pelantikan raja yang disebut Palangka.
2. Batu telapak kaki dan tangan dengan garis retak-retak menggambarkan kekuasaan dan penanggalan (kalender).
3. Tiga buah batu menhir : Batu Panyandaan, Batu Panyandangan, Batu Pamuruyan (alat untuk bercermin).
Karang Kamulyan
karangkamulyan.jpg
Cagar Budaya ini merupakan peninggalan pusat Kerajaan Galuh Pusaka yang dikukuhkan oleh Sanghyang Parmanadikusumah. Terletak di Desa Karangkamulyan Kecamatan Cijeungjing, lebih kurang 16 km dari kota Ciamis ke arah Timur.
Di situs ini kita bisa melihat tempat-tempat bekas peninggalan dari legenda Ciung Wanara, salah seorang putera Sanghyang Permanadikusumah. Peninggalan-peninggalan tersebut antara lain:
1. Batu Pangcalikan ialah bekas singgasana dan tempat bermusyawarah Raja.
2. Penyambungan Ayam, tempat Ciung Wanara menyabung ayam dengan Bondan Sarati.
3. Sanghyang Bedil
4. Lambang Peribadatan
5. Sumber Air Citeguh dan Cirahayu
6. Makam Adipati Panaekan
7. Pamangkonan
8. Batu Panyandaan
9. Patimuan
10. Leuwi Sipatahunan tempat bayi Ciung Wanara dibuang di Sungai Citanduy.
Situ Mustika
situmustika.jpg
Objek wisata ini merupakan situ buatan yang pada awalnya berfungsi sebagai penampung air pada kawasan hutan jati seluas ± 3 hektar.
Terletak di Desa Karangpaningal Kecamatan Purwaharja, tepatnya sebelah kiri jalan propinsi menuju kota Banjar, lebih kurang 24 km arah timur kota Ciamis.
Di sini pengunjung bisa melakukan kegiatan memancing, berperahu dan bersepeda air serta berkemah.
Kampung Kuta
kampungkuta.jpg
Kampung Kuta terletak di Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Hingga sekarang penduduk kampung yang dikelilingi bukit dan tebing tinggi dan berjarak sekitar 45 kilometer dari Ciamis ini dikenal sangat menghormati warisan leluhurnya.
Adat dan tradisi menjadi salah satu peninggalan leluhur yang tak boleh dilanggar. Kampung ini dikatagorikan sebagai kampung adat, karena mempunyai kesamaan dalam bentuk dan bahan fisik bangunan rumah, adanya ketua adat, dan adanya adat istiadat yang mengikat masyarakatnya.
Salah satu warisan ajaran leluhur yang mesti dipatuhi masyarakat Kuta adalah pembangunan rumah. Bila dilanggar, warga Kuta berkeyakinan, musibah atau marabahaya bakal melanda kampung mereka. Aturan adat menyebutkan rumah harus berbentuk panggung dengan ukuran persegi panjang.
Atap rumah pun harus dari bahan rumbia atau ijuk. Begitu pula pembangunan rumah yang mensyaratkan tidak boleh menggunakan bahan semen, melainkan hanya memakai bahan dari kayu dan bamboo. Kendati sederhana, model bangunan seperti itu memang dapat melindungi penghuninya dari berbagai macam gangguan, seperti binatang buas. Bahkan kalau dilihat dari bentuknya, rumah panggung yang terbuat dari bambu dan kayu itu tahan dari guncangan gempa.
Kampung Kuta merupakan masyarakat adat yang masih teguh memegang dan menjalankan tradisi dengan pengawasan kuncen dan ketua adat. Kepercayaan terhadap larangan dan adanya mahluk halus atau kekuatan gaib masih tampak pada pandangan mereka terhadap tempat keramat berupa hutan keramat.
Hutan keramat tersebut sering didatangi oleh orang-orang yang ingin mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan hidup. Hanya saja, di hutan keramat tersebut tidak boleh meminta sesuatu yang menunjukkan ketamakan seperti kekayaan.
Untuk memasuki wilayah hutan keramat tersebut diberlakukan sejumlah larangan, yakni larangan memanfaatkan dan merusak sumber hutan, memakai baju dinas, memakai perhiasan emas, memakai baju hitam-hitam, membawa tas, memakai alas kaki, meludah, dan berbuat gaduh. Bahkan untuk memasuki Hutan Keramat ini pun tidak boleh memakai alas kaki, Tujuannya agar hutan tersebut tidak tercemar dan tetap lestari.
Oleh karena itu, kayu-kayu besar masih terlihat kokoh di Leuweung Gede. Selain itu, sumber air masih terjaga dengan baik. Di pinggir hutan banyak mata air yang bersih dan sering digunakan untuk mencuci muka. Mayarakat Kampung Kuta mengenal hutan karamat. Dipandang dari sudut etimologis, Kampung Kuta berarti kampung atau dusun yang dikelilingi “kuta” atau penghalang berupa tebing.
Warga Kampung Kuta sangat dilarang membuat sumur. Air untuk keperluan sehari-hari harus diambil dari mata air. Larangan para leluhur mungkin ada benarnya. Ini lantaran kondisi tanah yang labil di kampung ini dikhawatirkan dapat merusak kontur tanah. Terutama membuat sumur dengan cara menggali atau mengebor tanah.
Kedekatan masyarakat kampung adat dengan alam tidak hanya itu saja setiap tahunnya masyarakat kampung Kuta mengadakan Upacara Adat nyuguh.
Upacara Adat Nyuguh ini merupakan suatu upacara ritual tradisional Adat Kampung Kuta Kec. Tambaksari Kabupaten Ciamis yang selalu dilaksanakan pada tanggal 25 shapar pada setiap tahunnya. Upacara ini bertujuan sebagai persembahan bentuk syukur kepada Tuhan dan bumi yang telah memberikan pangan bagi masyarakat kampung Kuta.
Gua Donan
goadonan.jpg
Kalipucang Merupakan gua alam dengan luas areal ± 2,5 hektar. Memiliki panjang sekita 500 meter, dengan keunikan yang jarang terdapat di gua-gua lain.
Di dalamnya terdapat lorong/ ruangan luas yang berisi batu karang yang mirip binatang purba, kursi kerajaan serta dihiasi stalaknit dan stalaktit. Terletak di Desa Tunggilis Kecamatan Kalipucang di pinggir kanan jalan propinsi menuju Pangandaran, dengan jarang ± 72 km dari kota Ciamis.
Pantai Karapyak
karapyak1.jpg
Pantai Karapyak, terletak di Desa Bagolo, Kec. Kalipucang, Kab. Pangandaran. Sekitar 20 km dari Pantai Pangandaran atau 78 km dari Alun-alun Kota Ciamis.
Untuk menuju lokasi ini tidak begitu sulit, karena akses masuk ke sana sudah bagus, bahkan ada penunjuk jalan yang bisa mengarahkan wisatawan ke Pantai Karapyak. Yang patut disayangkan, belum adanya angkutan umum yang bisa membawa pengunjung ke Pantai Karapyak, sekalipun ojek. Hanya pengunjung yang mempunyai kendaraan pribadi atau kendaraan sewaan yang bisa mencapai Pantai Karapyak.
Keindahan Pantai Karapyak memang belum bisa mengalahkan Pantai Pangandaran. Namun bukan berarti tidak layak dikunjungi dan dijadikan objek wisata. Pantai ini mempunyai kelebihan hamparan pasir putih yang memanjang sepanjang kurang lebih 5 km dipadu dengan tonjolan batu karang.
Keindahan semakin kentara, ketika ombak laut mulai surut, ikan hias berenang ke sana kemari di sela-sela batu karang. Kepiting kecil dan kumang (kepiting berumah) keluar masuk lubang pasir sambil membawa makanan. Tak hanya itu, cangkang kerang dan hewan moluska lainnya serta karang putih berserakan di sepanjang pantai, menggoda kita untuk mengambil dan mengumpulkannya untuk dijadikan suvenir laut.
Batu karang yang menghampar dan menjorok hampir ke tengah lautan, memang menjadi surga bagi ikan laut. Ada puluhan ribu bahkan puluhan juta ikan hias yang hidup di sana, jelas membuat Pantai Karapyak lebih hidup dan menantang. Selain hamparan pasir putih dan batu karang, pantai ini pun mempunyai tebing-tebing curam nan indah, yang siap mengundang para petualang untuk menjelajahi tiap jengkal tebing karangnya.
Di bawah tebing curam, deburan ombak siap mengolah adrenalin hingga ubun-ubun. Buih-buih ombak di bawah tebing curam seolah menanti cucuran keringat petualangan Anda. Selain menawarkan sejuta keindahan dan petualangan, Pantai Karapyak terbilang masih alami dan perawan. Ini ditandai masih bersihnya pantai dari serbuan sampah plastik maupun sejenisnya.
Kondisi alamnya pun masih alami dan terawat. Hanya sayang, pantai ini kurang diminati wisatawan domestik maupun mancanegara. Ini terlihat dari masih jarangnya warung-warung maupun penginapan yang dikembangkan warga setempat. Hal ini lebih diakibatkan gelombang ombaknya yang tinggi dan menyeramkan, juga pantainya yang curam karena terhubung langsung dengan batu-batu karang. Juga kurangnya akses masuk ke lokasi tersebut.
Padahal di Karapyak sudah didirikan menara pengawas pantai serta sarana lainnya yang siap memanjakan para wisatawan. Terlebih pantai ini lokasinya sangat dekat Pulau Nusa Kambangan. Cukup dengan menyewa perahu, Anda bisa menginjakkan kaki di pulau yang mengundang sejuta misteri ini.
Tak hanya itu, Anda pun bisa berjalan-jalan menyusuri muara Sungai Citanduy atau lebih dikenal dengan sebutan Sagara Anakan. Jauh di tengah laut, berdiri tegak dua batu karang yang membentuk pintu masuk ke Sagara Anakan. Batu karang tersebut dijadikan benteng pertahanan Dermaga Sagara Anakan dari serbuan ombak yang ganas.
Palatar Agung Pantai dengan panorama yang memukau ini terletak di Desa Bagolo sebelum Pantai Karapyak dengan jarak ± 85 km dari kota Ciamis. Untuk mencapai lokasi ini bisa ditempuh melalui jalan darat dari Desa Emplak atau menggunakan Fery dari Dermaga Malingklak atau Santolo. Di objek wisata yang berlatar belakang Pulau Nusakambangan ini, pengunjung dapat melakukan kegiatan seperti: memancing, berkemah, berperahu pesiar serta melihat kegiatan nelayan tradisional dengan berbagai aktivitasnya.
Pantai Karang Nini
karangnini.jpg
Pantai Karang Nini terletak di Desa Emplak, Kecamatan Kalipucang ± 83 km dari kota Ciamis ke arah Selatan. Sepanjang jalan dari pintu gerbang ke lokasi, akan Anda nikmati kesejukan hutan jati dengan irama alam liarnya.
Bukan itu saja, pada beberapa bagian jalan ini akan dihidangkan panorama pantai di kejauhan dengan latar belakang Sagara Anakan. Sungguh sebuah pemandangan yang tak terlupakan apabila Anda datang pada saat cuaca cerah.
Sebelum mencapai pantai Anda pun akan menjumpai Pondok Wisata yang dikelola oleh Perhutani Kabupaten Ciamis. Di pantai ini terhampar batu-batu karang yang salah satunya menyerupai seorang nenek (nini dalam bahasa Sunda) yang sedang menunggu si kakek, sehingga tempat ini dinamakan Pantai Karang Nini.
Wana Wisata Karang Nini adalah obyek wisata alam yang merupakan perpaduan hutan dan pantai. Hamparan hutan Jati dan rimba yang lebat bertaut dengan lautan lepas, ditingkah debur ombak dan berujung di langit biru lazuardi yang membentuk garis horizon di kejauhan, merupakan pesona alam yang menyimpan misteri kebesaran dan keagungan Tuhan.
Dari silhuet mentari di ufuk timur, membayang pulau Nusa Kambangan dan teluk Pananjung di selatan, serta kelokan jalan kereta api peninggalan Belanda yang menghilang di ujung terowongan. Kenangan tempo doeloe menerawang dalam lamunan sepur yang sarat muatan, terengah merengkuh tanjakan dan hilang di kelok jalan, menyisakan bunyi raungan keletihan.
Semua keindahan itu dapat dinikmati melalui fasilitas: Lima pondok wisata berarsitektur tradisional Sunda dengan kapasitas rata-rata tiga kamar.
Selain keindahan alam dapat dinikmati pula obyek-obyek kunjungan lainnya: Makam Cikabuyutan dan mata air Sumur Tujuh yang dipercaya dapat membuat orang awet muda dan mampu menyembuhkan berbagai pernyakit
Beberapa goa keramat, seperti Goa Dompet, Goa Panjang, Goa Parat dan Goa Pendek, yang masing-masing m miliki ciri khas dan kisah yang berbeda. Konon Gua Panjang merupakan jalan tembus menuju Kasunanan Cirebon.
Makam Eyang Anggasinga Wencana dan Mahapatih Bagaspati Aquarium alam di muara Cipangbokongan, dimana saat air laut surut, kita dapat menikmati berbagai jenis ikat hias yang terjebak di relung-relung terumbu karang.
Majingklak
majingklak.jpg
Lokasi ini terletak di muara Sungai Citanduy dalam kawasan Nusakambangan, tepatnya di Desa Pamotan Kecamatan Kalipucang ± 79 km dari kota Ciamis.
Tempat ini merupakan Dermaga Kapal Fery atau Kapal Pesiar menuju Pelabuhan Cilacap dan diharapkan menjadi sarana penunjang bagi pembangunan di wilayah Pangandaran.
Terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain: memancing, berwisata perahu, menyaksikan ikan pesut yang banyak terdapat di perairan ini.
Pangandaran Waterpark
pangandaranwaterpark.jpg
Tempat wisata ini terhitung yang paling muda hadir di wilayah Pangandaran. Berbeda dengan waterpark yang ada, waterpark Pangandaran berada di pinggir pantai lembah puteri. lokasinya sekitar 5 kilometer sebelum masuk pintu wisata pangandaran, tepatnya dikecamatan Kalipucang.
Waterpark ini dibangun dalam beberapa kolam besar dan lapangan khusus buat ATV track dan dibangun diatas lahan lebih dari 10 hektar. Fasilitas yang disajikan antara lain seperti umumnya waterpark, seperti luncuran, waterbom dan sebagainya, anda juga bisa menikmati petualangan seperti highrope dan yang lainnya, untuk anda yang suka dengan ATV, anda juga bisa memanfaatkan fasilitas yang ada disini.
Untuk fasilitas umum biaya yang harus dikeluarkan sekitar 10rb-25 untuk hari-hari besar atau libur panjang. Didalamnya selanjutnya anda bisa menyewa pelampung atau perahu plastik untuk berenang.
Pantai Lembah Putri
lembahputri.jpg
Pantai yang mempunyai panorama yang cukup indah dengan bukit-bukit yang dihiasi dengan gua-gua alam memungkinkan di objek wisata ini dilakukan kegiatan olahraga layang gantung gantole serta motocross. Terletak di Desa Putrapinggan, ± 85 km dari kota Ciamis.
Pantai Pangandaran
pangandaran.jpeg
pangandaran1.jpg
Pantai Pangandaran terletak di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran dengan jarak ± 92 km arah selatan kota Ciamis, memiliki berbagai keistimewaan seperti:
• Dapat melihat terbit dan tenggelamnya matahari dari satu tempat yang sama
• Pantainya landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama sehingga memungkinkan kita untuk berenang dengan aman
• Terdapat pantai dengan hamparan pasir putih
• Tersedia tim penyelamat wisata pantai
• Jalan lingkungan yang beraspal mulus dengan penerangan jalan yang memadai
• Terdapat taman laut dengan ikan-ikan dan kehidupan laut yang mempesona.
Dengan adanya faktok-faktor penunjang tadi, maka wisatawan yang datang di Pangandaran dapat melakukan kegiatan yang beraneka ragam: berenang, berperahu pesiar, memancing, keliling dengan sepeda, para sailing, jet ski dan lain-lain.
Adapun acara tradisional yang terdapat di sini adalah Hajat Laut, yakni upacara yang dilakukan nelayan di Pangandaran sebagai perwujudan rasa terima kasih mereka terhadap kemurahan Tuhan YME dengan cara melarung sesajen ke laut lepas. Acara ini biasa dilaksanakan pada tiap-tiap bulan Muharam, dengan mengambil tempat di Pantai Timur Pangandaran.
Event pariwisata bertaraf internasional yang selalu dilaksanakan di sini adalah Festival Layang-layang Internasional (Pangandaran International Kite Festival) dengan berbagai kegiatan pendukungnya yang bisa kita saksikan pada tiap bulan Juni atau Juli.
Fasilitas yang tersedia:
1. Lapang parkir yang cukup luas,
2. Hotel, restoran, penginapan, pondok wisata dengan tarif bervariasi,
3. Pelayanan pos, telekomunikasi dan money changer,
4. Gedung bioskop, diskotik
5. Pramuwisata dan Pusat Informasi Pariwisata,
6. Bumi perkemahan,
7. Sepeda dan ban renang sewaan,
8. Parasailing dan jetski.
Cagar Alam Pananjung
cagaralam.jpg
cagaralam1.jpg
Belum lengkap rasanya jika mengunjungi objek wisata Pantai Pangandaran bila tidak menginjakkan kaki di Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran.
Objek wisata ini merupakan satu- satunya objek wisata hutan yang ada di Pangandaran. Keadaan topografi sebagian besar landai dan di beberapa tempat terdapat tonjolan bukit kapur yang terjal.
TWA Pangandaran memiliki kekayaan sumber daya hayati berupa flora dan fauna serta keindahan alam. Hutan sekunder yang berumur 50-60 tahun dengan jenis dominan antara lain laban, kisegel, merong , dan sebagainya. Juga terdapat beberapa jenis pohon peninggalan hutan primer seperti pohon kondang, dan benda.
Hutan pantai hanya terdapat di bagian timur dan barat kawasan, ditumbuhi pohon formasi Barringtonia, seperti butun, ketapang.
Dengan berbagai ragam flora, kawasan TWA Pangandaran merupakan habitat yang cocok bagi kehidupan satwa-satwa liar, antara lain tando, monyet ekor panjang , lutung , kalong , banteng, rusa, dan landak.
Sedangkan jenis burung antara lain burung cangehgar, tlungtumpuk, cipeuw , dan jogjog. Jenis reptilia adalah biawak , tokek, dan beberapa jenis ular, antara lain ular pucuk.
Banyaknya flora dan fauna yang berkembang biak di sana merupakan daya tarik tersendiri. Tidak heran jika TWA Pangadaran tidak pernah sepi dari kunjungan para wisatawan.
Selain itu, TWA ini mempunyai berbagai daya tarik lainnya, seperti Batu Kalde, salah satu peninggalan sejarah zaman Hindu. Selain itu, banyak terdapat gua alam dan gua buatan seperti Gua Panggung, Gua Parat, Gua Lanang, Gua Sumur Mudal, dan gua-gua peninggalan Jepang.
Daya tarik lainnya yang berada di TWA, baik yang berada di kawasan cagar alam darat maupun cagar alam laut, adalah Batu Layar, Cirengganis, Pantai Pasirputih di kawasan cagar alam laut. Lalu, padang pengembalaan Cikamal, yang merupakan areal padang rumput dan semak seluas 20 ha sebagai habitat banteng dan rusa.
Air terjun yang berada di kawasan cagar alam bagian selatan, dapat ditempuh dengan jalan kaki selama 2 jam melalui jalan setapak. TWA Pangandaran mempunyai banyak legenda, seperti legenda Gua Parat.
Gua ini dulu tempat bertapa dan bersemedi beberapa pangeran dari Mesir, yaitu Pangeran Kesepuluh (Syekh Ahmad), Pangeran Kanoman (Syekh Muhammad), Pangeran Maja Agung, dan Pangeran Raja Sumenda. Di dalam gua ini terdapat dua kuburan sebagai tanda bahwa di tempat inilah Syekh Ahmad dan Muhamad menghilang (tilem).
Gua Panggang Menurut cerita, yang berdiam digua ini adalah Embah Jaga Lautan atau disebut pula Kiai Pancing Benar. Beliau merupakan anak angkat dari Dewi Loro Kidul dan ibunya menugaskan untuk menjaga lautan di daerah Jabar dan menjaga pantai Indonesia pada umumnya. Oleh karena itu, beliau disebut Embah Jaga Lautan.
Gua Lanang Gua ini dulunya merupakan keraton pertama Kerajaan Galuh. Sedangkan keraton yang kedua terdapat di Karang Kamulyan Ciamis. Raja Galuh adalah laki- laki (lanang) yang sedang berkelana.
Batu Kalde atau Sapi Gumarang Di tempat ini, menurut cerita, tinggal seorang sakti yang dapat menjelma menjadi seekor sapi yang gagah berani dan sakti. Sapi Gumarang adalah nakhoda kapal.
Satuj lagi legenda yang tidak kalah seru yaitu Cirengganis. Nanti akan saya bahas pada postingan khusus.
Pantai Batu Hiu
batuhiu.jpg
Sebuah pantai dengan tebing cukup terjal yang memiliki pemandangan lepas ke arah Samudra Hindia. Batu Hiu berjarak sekitar 14 km dari pangandaran sebagai objek wisata pilihan ketika anda datang ke Pangandaran. Terletak di Desa Ciliang Kecamatan Parigi, kurang lebih 14 km dari Pangandaran ke arah Selatan.
Memiliki panorama alam yang sangat indah. Dari atas bukit kecil yang ditumbuhi pohon-pohon Pandan Wong, kita menyaksikan birunya Samudra Indonesia dengan deburan ombaknya yang menggulung putih.
Pantai ini dinamakan Batu Hiu karena ada batu yang terlihat di laut ini dan menyerupai sirip ikan hiu. Untuk menikmati indahnya pantai, kita bisa naik ke atas bukit kecil di pantai ini. Dari atas bukit itulah kita bisa melihat batu yang menyerupai sirip ikan hiu, merasakan sejuknya angin laut dan juga menikmati indahnya Samudra Indonesia.
Di bukit kecil yang ditanami pandan wong itulah tempat yang paling pas untuk menikmati pantai Batu Hiu. Yang unik, untuk naik ke atas bukit, kita melewati “gerbang” bikit berupa terowongan kecil yang berbentuk ikan hiu. Jadi, seolah-olah kita masuk ke dalam mulut ikan hiu.
Kita juga bisa bermain air laut di sebelah bukit. Namun hati-hati dengan ubur-ubur yang banyak berserakan di pasir pantai ya.
Citumang
citumang.jpg
Obyek wisata alam Citumang merupakan obyek wisata yang memiliki daya tarik khusus, yaitu sungai Citumang yang mengalir membelah hutan jati dengan airnya yang bening kebiruan.
Tepian sungai yang terdiri dari ornamen batu-batu padas dengan relung dalam dihiasi relief alam dan aliran sungai yang menembus ke dalam goa. Keheningan alam akan Anda jumpai disini. Musik alami berupa gemercik air sungai, bisikan angin sepoi yang menyelinap di antara pepohonan dan suara satwahutan yang tak pernah sepi.
Obyek wisata ini terletak di Desa Bojong Kecamatan Parigi dengan jalan sekitar 15 km dari Pangandaran ke arah barat. Atau sekitar 4 km dari jalan raya Pangandaran –Cijulang. Jarak seluruhnya dari kota Ciamis sekitar 95 km. Dapat dicapai dengan kendaraan umum jurusan Cijulang, dilanjutkan dengan kendaraan ojeg, disambung dengan jalan kaki menelusuri tepi sungai dan kebun pendudukan sepanjang 500 meter.
Setelah melewati pintu masuk, kurang lebih 300 meter perjalanan yang harus Anda tempuh menuju titik tujuan. Sambil berjalan menuruh lokasi, perlu Anda ketahui bahwa nama Citumang berasal dari legenda tentang seekor buaya buntung, Si Tumang.
Ketika Anda jumpai sungai yang rimbun dengan pohon di tiap sisinya, lanjutkan perjalanan Anda agak ke hulu, karena di sanalah bening dan sejuknya air dapat segera Anda nikmati.Tibalah kita di tempat tujuan. Aliran air yang mengalir menanti Anda untuk segera turun menikmati bening dan sejuknya air.
Pada kedalaman tertentu Anda dapat menikmatinya dengan mandi dan berenang. Lima ratus meter dari lokasi pamandian ke arah hulu, dijumpai pesona alam berupa aliran sungai Citumang yang masuk ke dalam perut bumi dan keluar lagi di arah hilir.
Aliran sungai yang masuk ke dalam goa ini diberi nama Goa Taringgul yang kemudian diberikan nama baru sebagai Sanghyang Tikoro (Batara Tenggorokan).
Green Canyon (Cukang Taneuh)
cukangtaneh.jpg
http="http://googel.pun.bz/files/cukangtaneh1.jpg" alt="cukangtaneh1.jpg" />
Green Canyon (Cukang Taneuh) terletak di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat. Dari Kota Ciamis berjarak sekitar 130 km atau jika dari Pangandaran berjarak sekitar 31 km.
Objek wisata mengagumkan ini sebenarnya merupakan aliran dari sungai Cijulang yang melintas menembus gua yang penuh dengan keindahan pesona stalaktif dan stalakmitnya. Selain itu daerah ini juga diapit oleh dua bukit, juga dengan banyaknya bebatuan dan rerimbunan pepohonan. Semuanya itu membentuk seperti suatu lukisan alam yang begitu unik dan begitu menantang untuk dijelajahi.
Untuk mencapai lokasi ini wisatawan harus berangkat dari dermaga Ciseureuh. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan perahu tempel atau kayuh yang banyak tersedia di sana. Jarak antara dermaga dengan lokasi Green Canyon sekitar 3km, yang bisa ditempuh dalam waktu 30-45 menit.
Sepanjang perjalanan kita akan melewati sungai dengan air berwarna hijau tosca. Mungkin dari sinilah nama Green Canyon berasal. Begitu terlihat jeram dengan alur yang sempit yang sulit dilewati oleh perahu berarti sudah sampai di mulut Green Canyon, di mana airnya sangat jernih berwarna kebiru-biruan.
Di sinilah awal petualangan menjelajah keindahan objek wisata ini dimulai. Dari sini wisatawan dapat melanjutkan perjalanan ke atas dengan berenang atau merayap di tepi batu. Disediakan ban dan pelampung bagi yang memilih untuk berenang.
Meski harus menempuh cara seperti ini, perjalanan dijamin sepenuhnya aman. Bahkan untuk anak-anak 6 tahun ke atas cukup aman untuk menyusuri aliran sungai dengan menggunakan ban dan dipandu oleh pemilik perahu yang disewa. Perjalanan akan terus berada dalam cekungan dinding terjal di kanan kiri aliran sungai. Dinding-dinding menyajikan keindahan tersendiri, yang paling unik berbentuk menyerupai sebuah gua yang atapnya sudah runtuh.
Selain itu di bagian atas beberapa kali pengunjung akan melewati stalaktit-stalaktit yang masih dialiri tetesan air tanah. Setelah beberapa ratus meter berenang, akan terlihat beberapa air terjun kecil di bagian kiri kanan yang begitu menawan. Jika diteruskan berenang maka pengunjung akan sampai pada ujung jalan, di mana terdapat gua yang dihuni oleh banyak kelelawar.
Alur aliran sungai ini cukup panjang, sehingga pengunjung dapat berenang sepuas-puasnya sambil mengikuti arus dari air terjun. Selain pemandangan indah di atas permukaan air, Green Canyon akan menjadi surga tersendiri bagi yang suka menyelam. Tinggal membawa beberapa alat selam, pemandangan menakjubkan cekungan-cekungan di dalam air siap untuk ditelusuri dan dinikmati, lengkap dengan beragamnya ikan-ikan yang berenang ke sana kemari di dasar lubuk.
Bagi yang suka menantang adrenalin, dapat meloncat dari sebuah batu besar dengan ketinggian 5m ke dasar lubuk yang dalam. Bagi Anda yang benar-benar ingin menikmati keindahan objek wisata Green Canyon harus paham dengan musim- musimnya. Karena saat terbaik untuk bisa menikmati keindahaan objek wisata ini adalah beberapa saat setelah masuk musim kemarau. Karena jika pada musim hujan, dikhawatirkan deras sungai dan warna airnya pun akan menjadi coklat.
Pantai Batu Karas
batukaras.jpg
Pantai Batu Karas merupakan perpaduan nuansa alam antara objek wisata Pangandaran dan Batu Hiu dengan suasana alam yang tenang, gelombang laut yang bersahabat dengan pantainya yang landai membuat pengunjung kerasan tinggal di kawasan ini.
Terletak di Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang dengan jarak ± 34 km dari Pangandaran. Pantainya yang landai dengan air laut tenang nan biru menanti Anda untuk segera berenang menikmati airnya yang segar. Anda bisa nikmati suasana tenang dengan angin sepoi-sepoi menikmati hidangan di rumah makan yang tersedia.
Pemandangan lepas ke ujung cakrawala memberi Anda ketenangan dan kenangan berlibur yang menyenangkan. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan selain berenang antara lain: berperahu di bengawan, berkemah dan berselancar.
Jika liburan Anda bersama keluarga, akomodasi telah tersedia untuk Anda, ada pondok wisata yang dilengkapi dengan arena bermain dan rumah ibadah. Pondok wisata ini dikelola langsung oleh Diparda Kabupaten Pangandaran. Fasilitas lainnya yang tersedia antara lain: Hotel, Camping Ground, Kios Cinderamata, sewaan papan selancar dan ban renang.
Pantai Karang Tirta
karangtirta.jpg
Pantai Karang Tirta terletak di Desa Sukaresik Kecamatan Sidamulih ke arah Batu Hiu belok kiri. Di objek wisata ini pengunjung selain dapat menikmati keindahan alam juga melakukan rekreasi berupa bersampan, memancing dan berkemah.
Fasilitas yang bersedia berupa kedai makanan dan minuman dan pondok wisata. Pantai Karang Tirta juga memilik sedikit hutan yang disebut Leuweung Nusa, di dalamnya terdapat berbagai jenis tanaman yang sudah lama tumbuh dan ada di sana sejak dahulu.
Pantai Karang Tirta cocok untuk dikembangkan menjadi tempat kegiatan out bond, hal tersebut didukung oleh wisata alam yang ada disekitarnya, seperti : kolam, sungai, muara, delta, sawah, hutan, dan lainya.
Di Pantai Karang Tirta Anda dapat melakukan kegiatan seperti bermain perahu, berenang, kemping, memancing, menjala ikan, mencari taritip (semacam seafood), juga dapat mencoba membuat gula dari kelapa (wisata agro), belajar membuat opak made in Cipari, belajar nari ronggeng, melihat pembuatan wayang golek (wisata Budaya), serta ada makanan khas di daerah ini yaitu Pindang Gunung –sejenis sup ikan (Wisata Kuliner).
Pantai Keusik Luhur
kesikluhur.jpg
Pantai Keusik Luhur merupakan perpaduan antara alam pegunungan dengan panorama pantai.
Dari sebuah bukit kita bisa menyaksikan bergeloranya samudra Indonesia dengan gelombang laut selatan menghempas karang, sehingga buih-buih putih birunya laut lepas.
Gelombang laut mengangkat pasir ke atas batu karang yang terjal sehingga orang menamakannya Keusikluhur (keusik = pasir, luhur = tinggi).
Objek wisata ini terletak di Desa Kertamukti Kecamatan Cimerak dengan jarak ± 45 km dari Pangandaran ke arah selatan.
Bandara Nusawiru
nusawiru.jpg
Untuk memperpendek jarak menuju objek-objek wisata di Kabupaten Ciamis khususnya Ciamis Selatan, maka telah dibangun Lapangan Terbang Nusawiru di Desa Kondangjajar Kecamatan Cijulang.
Lapangan terbang ini selain berfungsi untuk sektor pariwisata juga mempunyai nilai lebih bagi perkembangan pembangunan di berbagai sektor seperti: perikanan, pertanian, perhubungan serta kegiatan olahraga kedirgantaraan.
Dengan run away sepanjang 1.400 x 30 meter, bandara ini laik didarati oleh pesawat sejenis CN-235.
Madasari
madasari.jpg
Pantai ini menyajikan panorama alam yang spesifik dimana Pantai Madasari dengan pulau-pulau kecilnya berpadu dengan hijaunya dataran Masawah, dihiasi pula oleh batu-batu karang sepanjang pantai yang landai.
Terletak di Desa Masawah Kecamatan Cimerak ± 131 km dari kota Ciamis ke arah selatan. Dapat dijangkau dengan berbagai jenis kendaraan.
WISATA ALAM CITUMANG

Obyek Wsata Citumang Pangandaran
Obyek Wsata Citumang Pangandaran
Citumang adalah salah satu tempat wisata di Pangandaran yang tak boleh terlewatkan. Tepatnya terletak di Cibenda, Pangandaran. Jarak yang harus ditempuh dari Pangandaran menuju Cibenda +/- 10 km dan untuk mencapai tempat wisata tersebut kita harus menempuh jarak +/- 3 km lagi. Memang jarak yang ditempuh cukup jauh, tapi tidak sebanding dengan apa yang akan disuguhkan nanti. Karena keindahan alam menanti di lokasi tersebut.
Citumang banyak sekali menyuguhkan panorama alam yang indah dari sungai yang masih jernih, air terjun yang deras, gua, dan lingkungannya yang masih sangat asri.  Disana kita bisa hanya sekedar santai menikmati keasrian alamnya, berendam di sungai yang masih jernih, melihat-lihat gua, bahkan sedikit berenang. Karena tempatnya yang indah dan asri kita juga bisa berfoto untuk sedikit mengabadikan keindahan alamnya dan sebagai bukti bahwa kita sudah berkunjung di Citumang. Banyak sekali objek-objek yang indah  bisa kita abadikan untuk berfoto.
Terdapat beberapa fasilitas yang dapat dinikmati seperti Body Rafting, tempat berkemah dan beberapa fasilitas umum seperti  tempat istirahat, tempat ganti pakaian, mushala, dan kamar mandi. Penataan di tempat wisata tersebut pun tertata apik dan rapih, dengan beberapa ornament yang mendukung akan keindahan alam tanpa mengurangi alamiahnya tempat tersebut.
Sudah cukup menggiurkan bukan tempat tersebut untuk kita kunjungi, sekedar untuk menghilangkan kepenatan dari hingar bingarnya pekerjaan ataupun pelajaran disekolah. Dan untuk mengisi kekosongan liburan kita. Selamat berwisata.
Citumang Pangandaran
Obyek wisata alam Citumang merupakan obyek wisata yang memiliki daya tarik khusus, yaitu sungai Citumang yang mengalir membelah hutan jati dengan airnya yang bening kebiruan. Tepian sungai yang terdiri dari ornamen batu-batu padas dengan relung dalam dihiasi relief alam dan aliran sungai yang menembus ke dalam goa. Keheningan alam akan Anda jumpai disini. Musik alami berupa gemercik air sungai, bisikan angin sepoi yang menyelinap di antara pepohonan dan suara satwahutan yang tak pernah sepi. Obyek wisata ini terletak di Desa Bojong Kecamatan Parigi Ciamis, berjarang lebihJalan menuju lokasi kurang 15 km dari Pangandaran ke arah barat. Atau sekitar 4 km dari jalan raya Pangandaran - Cijulang. Jarak seluruhnya dari kota Ciamis sekitar 95 km.

CitumangDapat dicapai dengan kendaraan umum jurusan Cijulang, dilanjutkan dengan kendaraan ojeg, disambung dengan jalan kaki menelusuri tepi sungai dan kebun pendudukan sepanjang 500 meter.

Sisi lain CitumangSetelah melewati pintu masuk, kurang lebih 300 meter perjalanan yang harus Anda tempuh menuju titik tujuan. Sambil berjalan menuruh lokasi, perlu Anda ketahui bahwa nama Citumang berasal dari legenda tentang seekor buaya buntung, Si Tumang. Begitu kuatnya kepercayaan penduduk akan kehadirna buaya buntung tersebut sehingga sampai sekarang meninggalkan nama yang melekat kuat menjadi nama sungai. Versi lain kisah Citumang, berasal dari Cai (Bhs. Sunda = air) yang numpang (cai numpang) yang berkaitan dengan adalah air sungai yang mengalir di bawah tanah. Kata cai numpang ini seiringAir yang bening menanti Andaperjalanan waktu lama-lama berubah menjadi Citumang.

Ketika Anda jumpai sungai yang rimbun dengan pohon di tiap sisinya, lanjutkan perjalanan Anda agak ke hulu, karena di sanalah bening dan sejuknya air dapat segera Anda nikmati.Tibalah kita di tempat tujuan. Aliran air yang mengalir menanti Anda untuk segera turun menikmati bening dan sejuknya air.

Pada kedalaman tertentu Anda dapat menikmatinya dengan mandi dan berenang. Lima ratus meter dari lokasi pamandian ke arah hulu, dijumpai pesona alam berupa aliran sungai Citumang yang masuk ke dalam perut bumi dan keluar lagi di arah hilir. Aliran sungai yang masuk ke dalam goa ini diberi nama Goa Taringgul yang kemudian diberikan nama baru sebagai Sanghyang Tikoro (Batara Tenggorokan).

Menikmati Citumang, tidak sekedar mandi dan berenang seperti yang selama ini banyak dilakukan wisatawan asing, tapi dapat AndaAir keluar dari Sanghyang Tikorolakukan kegiatan lainnya seperti: menikmati suasana sepanjang sungai, petualangan ke dalam goa dan menikmati privacy di tengah alam yang asli, sejuk dan eksotis.Citumang

Tips Ketika Berkunjung ke Citumah 

Sekedar kontribusi mengenai salah satu tempat yang asik buat Hunting Foto di Pantai Selatan Jawa Barat. Adalah Citumang nama desa kecil yang terletak disebelah barat laut desa Pangandaran Kabupaten Ciamis. Bagi anda yang punya GPS, masukan koordinat ini untuk membimbing anda menuju lokasi Citumang, S 07˚ 38.674� E 108˚ 32.090�. 

Rencanakan perjalanan anda 3H/2M agar acara hunting anda optimal dan tidak terlalu melelahkan. Waktu terbaik untuk menuju lokasi ini adalah musim kemarau, pada musim hujan biasanya langit selalu mendung, juga perjalanan ke lokasi yang basah dan licin.

Di Hari Pertama, arahkan kendaraan anda menuju ke Pangandaran yang tentu saja sudah tak asing lagi bagi anda. Berbagai jenis akomodasi bertebaran di saentero Pangandaran, saya rasa anda tidak akan kesulitan untuk mencari akomodasi ditempat ini.

Hari kedua, Berangkatlah pagi hari setelah sarapan pagi, jangan lupa bawa perbekalan untuk makan siang, karena di Citumang tidak ada Restaurant. Belilah juga air minum secukupnya, karena tidak ada warung di lokasi. Arahkan kendaraan anda kearah timur keluar kota Pangandaran menuju arah Parigi. Sekitar 15 km dari Pangandaran anda akan menjumpai petunjuk jalan kearah kanan yang menunjukan jalan ke Parigi. Harap diingat !, pelankan laju kendaraan anda setelah melewati SPBU, karena tanda penunjuk jalan dan jalan masuknya cukup kecil. 

Memasuki jalan kecil menuju ke Citumang, anda bisa mencari objek-objek landscape dan human interest. Hamparan sawah, sungai, hutan, semuanya kumplit ada disini. Mau bikin foto refleksi air wah juga bisa, namun harus menunggu waktu sampai agak senja. Jalan kecil ini panjangnya kurang lebih 15 km, ditempuh kurang lebih 1 jam karena ada sebagian ruas jalannya agak buruk. Meskipun jalan ini agak buruk, kendaraan jenis Sedan masih bisa masuk meski agak riskan. 

Setibanya di ujung jalan (buntu), parkirkan kendaraan anda, laporlah pada masyarakat setempat, berjalanlah kearah jembatan, bila anda belum pernah ke lokasi air terjun, sewa lah seorang guide untuk mengantarkan anda ke lokasi. Guide biasanya dibayar sukarela, tergantung kerelaan anda. Jarak jalan setapak dari lokasi parkir ke curug citumang kurang lebih 800m jalan kaki. Anda akan melintasi ladang, bukit2 kecil, untuk mencapai lokasi. Setibanya di airterjun, anda bisa renang, lompat indah dari akar-akar pohon yang tumbuh di langit-langit goa setinggi 5 meter. Air disini sangatlah segar, hati-hati batu-batunya agak licin. Setelah puas menikmati pemandangan citumang, jangan lupa lewat pantai barat bulak laut untuk mengabadikan sunset di pantai tsb.

Hari ketiga, Sempatkan makan di pasar ikan Pangandaran untuk hidangan seafood yang murah meriah sebelum pulang kembali ke kota anda.